Contoh Karya Tulis Kebersihan

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian
"Menjaga dan Meningkatkan Kebersihan" adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk membersihkan suatu tempat tertentu dengan tujuan akhirnya agar lingkungan sekitar bersih dan terhindar dari penyakit.
Menjaga dan Meningkatkan Kebersihan dalam suatu wilayah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh warga di wilayah tersebut. Jika tempat tersebut kotor dan tidak layak untuk dihuni, maka akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan orang – orang yang tinggal di daerah tersebut.
B. Latar Belakang
Faktor utama pembuatan "Karya Tulis" ini adalah tugas yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia kami. Alasan kami mengambil judul ini karena kami ingin meneliti lebih jauh tentang masalah kebersihan di wilayah tersebut sehingga diharapkan, masalah kebersihan di wilayah tersebut kedepannya akan lebih baik lagi.
C. Tujuan
Tujuan utama dari "Penulisan Karya Tulis" ini adalah agar pembaca dapat mengetahui keadaan kebersihan di sekitar tempat itu, dan dengan karya tulis ini, kami sangat berharap agar kita semua dapat memahami arti penting kebersihan dan kesehatan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Keadaan Wilayah Desa Jelapat, di sekitar RT. 10
Keadaan di desa Jelapat, khususnya di RT. 10 dan sekitarnya, pada dasarnya dapat dikatakan cukup baik dan bersih. Keadaan di rumah – rumah penduduk juga sudah dapat dikatakan bersih dan nyaman. Namun walaupun demikian, di tempat tersebut bukan berarti lepas dari masalah sampah. Di tempat tersebut, banyak sekali sampah yang menumpuk pada genangan – genangan air sungai. Danau, serta kolam, sehingga menyebarkan bau yang menyengat dan kurang sedap dipandang mata.
B. Permasalahan
Permasalahan utama di lingkungan desa Jelapat RT.10, adalah tidak terdapatnya TPS ( Tempat Penampungan Sampah ), sehingga menyebabkan warga desa Jelapat harus membuat tempat pembuangan sampah sendiri di rumahnya dan menyebabkan warga yang tidak memiliki halaman yang cukup untuk membuat tempat pembuangan sampah terpaksa membuang sampah mereka ke dalam kolam atau ke sungai. Akibatnya, air di lingkungan tersebut menjadi tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka dikhawatirkan akan mengakibatkan dampak yang negatif terhadap masyarakat yang ada di lingkungan tersebut.
Dampak negatif yang dikhawatirkan antara lain sebagai berikut :
1. Terganggunya kesehatan masyarakat sekitar.
2. Membuat tempat yang dibuangi sampah tersebut menjadi sarang nyamuk.
3. Pencemaran terhadap air sungai yang dapat menyebabkan air sungai tersebut
menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
4. Pencemaran terhadap air yang dapat menyebabkan biota air seperti ikan yang
hidup di dalamnya menjadi terbunuh.
Keadaan lingkungan yang tidak bersih tersebut merupakan suatu bentuk dari pencemaran lingkungan. Faktor utama dari pencemaran yang terjadi di lingkungan tersebut antara lain adalah :
1. Tidak adanya TPS ( Tempat Penampungan Sampah ) di lingkungan sekitar.
2. Kurangnya kesadaran dalam diri masyarakat akan pentingnya lingkungan yang
bersih dan sehat.
3. Tidak adanya masyarakat yang bersedia mengalah dan merelakan tanahnya
sebagai tempat pembuatan TPS.
4. Membuang sampah ke sungai, dan tidak memperhatikan dampak negatifnya.

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan kepada Bapak Tundi Efendi selaku mantan ketua RT di lingkungan tersebut, kami mengetahui bahwa dulunya pada tahun 1985 – 2003, yang bertepatan dengan masa jabatannya sebagai ketua RT, sering dilaksanakan kerjabakti bersama di lingkungan itu. Namun karena tingginya Egoisme masyarakat, maka sekitar 25% dari warga yang diajak untuk melakukan kerja bakti menganggap ajakan tersebut sebagai angin lalu saja. Selain itu menurutnya, semenjak masa jabatannya habis, di lingkungan itu tidak pernah lagi diadakan kerjabakti bersama, sehingga kebersihan di lingkungan itu menjadi kurang terjaga. Selain itu, kami juga mewawancarai Bapak Abas B. Bondan selaku ketua RT di lingkungan tersebut, dari Bapak Abas B. Bondan, kami mengetahui bahwa dulunya pernah ada TPS ( Tempat Penampungan Sampah ) di lingkungan itu, yang berasal dari Pemerintah Kabupaten Barito Selatan. Namun karena letaknya yang kurang strategis, maka TPS itu ditarik kembali. Selain itu karena kurang adanya inisiatif dari warga setempat, maka tidak ada upaya warga untuk membuat TPS. Mungkin hal inilah yang menyebabkan sampah – sampah dibung ke sungai, danau atau kolam. Seandaiya di lingkungan tersebut terdapat Tempat Penampungan Sampah ( TPS ), maka keadaan kebersihan di lingkungan tersebut mungkin akan jauh lebih baik.
C. Upaya Menjaga dan Meningkatkan Kebersihan
Berdasarkan permasalahan yang ada, kami mempunyai beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan di desa Jelapat khususnya RT. 10. Ini adalah pendapat yang kami peroleh dari warga sekitar beserta pendapat yang datang dari kami sebagai penulis. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan di desa Jelapat RT. 10 antara lain :
1. Mengadakan kerja bakti paling sedikit satu bulan sekali.
2. Membuat tempat penampungan sampah yang berupa lubang, lalu membakar
atau menimbunnya.
3. Tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai atau danau.
4. Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya kebersihan suatu lingkungan.
5. Meminta bantuan kepada pemerintah Kabupaten Barito Selatan untuk memberi
bantuan yang mungkin dapat menunjang kebersihan di lingkungan tersebut.

Selain upaya – upaya yang ada di atas, menjaga kebersihan juga dapat dilakukan oleh pihak dari luar. Contohnya seperti penyemprotan yang dilakukan oleh Depkes.
Tetapi hal – hal di atas tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh penduduk sekitar. Memang mengatakan menjaga dan meningkatkan kebersihan lebih mudah daripada melakukannya. Maka jika pendapat kami kurang menyenangkan, kami mohon maaf. Karena yang kami utarakan hanyalah beberapa pendapat yang bisa diterima dan juga ditolak
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah lingkungan yang kotor dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, namun jika sarana dan prasarana menunjang, serta didukung oleh peran masyarakat sekitar, maka tidak akan ada lingkungan yang kotor. Maka dari pada itu,
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan mungkin tidak sepenuhnya benar, namun kami berpendapat bahwa kebersihan lingkungan harus ditunjang dengan pribadi yang sehat serta memiliki rasa kepedulian, sehingga setiap orang merasa bertanggung jawab dengan keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan secara tidak langsung kebersihan di lingkungan sekitar dapat terjaga tanpa perlu adanya kordinasi terlebih dahulu. Mungkin itulah saran yang dapat kami berikan, dan kami berharap saran kami ini dapat diterima.