Sistem Ekonomi Pasar atau Kapitalis

Dalam "System Ekonomi Pasar", masalah Ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme Pasar Individu dan Perusahaan membuat keputusan mengenai Produksi dan Konsumsi. System harga, system pasar, system keuntungan dan kerugian, serta perinsip insentif dan imbalan, merupakan kunci untuk menjawab persoalan apa, bagaimana, serta untuk siapa barang dan jasa didistribusikan.

Permasalahan komoditi apa dan berapa yang harus diproduksi, diserahkan kepada pasar. Perusahaan senantiasa memproduksi berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat dan mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi perusahaan. Misalnya, masyarakat membutuhkan baju hangat dan musim hujan, perusahaan akan memproduksinya. Berapa jumlah baju hangat yang harus di produksi dan dengan kualitas yang bagaimana bergantung pada kemampuan masyarakat atau daya beli konsumen. Masalah tersebut akan dipecahkan melalui mekanisme pasar.

Persoalan bagaimana cara memproduksi, perusahaan akan memilih cara produksi yang paling hemat dan efisien. Cara produksi yang paling hemat atau efisien adalah cara produksi yang mengeluarkan biaya rendah. Misalnya, 1.000 potong baju hangat dalam seminggu dapat dihasilkan oleh dua cara. Cara pertama, dengan menggunakan 10 orang tenaga kerja dan 5 mesin jahit. Cara kedua, dngan 7 tenaga kerja dan 7 mesin jahit. Apabila cara pertama ternyata lebih murah, perusahaan harus memilihnya sebagai cara produksi yang paling efisien. Namun demikian, system kapitalisme atau system pasar secara murni sekarang tidak ada lagi.

Didalam "System Ekonomi Kapitalis atau Pasar Pemerintah" memiliki tiga fungsi utama, yaitu :
  1. Pemerintah meningkatkan efisiensi dengan menciptakan persaingan dan mengendalikan eksternalitas seperti polusi dan menyediakan barang-barang public.
  2. Pemetinyah memajukan keadilan dengan menggunakan pajak dan program-program pengeluaranya untuk mendistribusikan kembali pendapatan kepada kelompok-kelompok khusus.
  3. Pemerintah membantu pengembangan stabilitas dan pertumbuhan makro ekonomi, mengurangi pengangguran, dan inflasi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fisikal dan kebijakan moneter.