Kalimat Lucu - Parodi Kata

Sekedar Bacaan sebagai Penghilang rasa Jenuh bagi kita yang selalu memiliki berbagai aktivitas. 
Kalimat Lucu - Parodi Kata :
  • Kepengen cuci foto, tukang fotokopi siapkan detergen. 
  • Tidak ada lidah buaya untuk merawat rambut, seorang gadis nekat memotong lidahnya sendiri. 
  • Tidak bisa MANDIRI, seorang mahasiswa mengadu nasib ke BCA
  • Berkenalan dengan Playboy Kabel, Seorang wanita melapor ke petugas PLN. 
  • Naik Darah, Seorang Pemuda Memanjat Pohon lalu memotong tangannya untuk menurunkan darahnya. Bosen mengedarkan UPAL, seseorang nekat mengeluarkan UPIL nya. 
  • Angkat kaki dari rumah, Seorang Anak nekat menggantung kakinya diatas pohon. 
  • Ingin menembak cewek, seorang jomblo siapkan pistol. 
  • Bermain Teroris di Game Point Blank, Seorang Gamer ditangkap Densus88. 
  • Takut dengan tikus, Mouse akhirnya diganti menjadi rabbit. 
  • Diduga mati rasa, jemaat segera siapkan kuburan. 
  • Tidak mau main belakang, cowok akhirnya maju ke depan. 
  • Ingin menggapai cita-cita setinggi langit, seorang anak nekat belajar diatas atap. 
  • Fansnya kebanyakan cewek, radja band berganti nama menjadi rathu band. 
  • Kena penyakit raja singa, seorang Pemuda diberikan sebuah mahkota. 
  • Rawat jalan, Dokter nekat membawa pasien ke jalanan. 
  • Gila harta, seorang tante langsung dilarikan ke RSJ. 
  • Diduga buta, seorang agen tidak bisa jadi mata-mata sebagai pekerjaanya. 
  • Dibilang anak emas, seorang anak nekat mengecat tubuhnya dengan warna kuning.
  • Tidak punya tangan, seorang perampok akhirnya angkat kaki saat ditembak polisi.

Perjuangan Mahasiswa Dalam Pergerakan Perubahan Birokrasi Pemerintah

Mahasiswa atau Mahasiswi, Nama ini Mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, Sebagai Seorang Putra dan Putri Indonesia yang menjunjung tinggi Pendidikan tentunya kita akan senantiasa mengikuti jenjang-jenjang pendidikan yang berlaku di negara kita tercinta ini yaitu Indonesia. Untuk Mencapai jenjang Pendidikan yang diberi gelar dengan Sebutan Mahasiswa/mahasiswi tentunya kita terlebih dahulu menjalani tahap pendidikan Formal yaitu SD, SMP, dan SMA.

Kita Berbicara tentang Mahasiswa/Mahasiswi, tentunya ini merupakan satu jenjang dimana kita akan dilatih dari berbagai hal, terutama dalam hal kedewasaan, pemikiran, Tanggung jawab dan berbagai faktor lain yang memang dikhususkan untuk menjadikan kita Lebih dalam arti (Kempampuan, Ilmu, Pemikiran, Kedewasaan, tanggung jawab, dll).

Didalam Lingkup atau Lingkaran Mahasiswa/Mahasiswi ini, Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani Pendidikan Tinggi di sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi.

Sepanjang sejarah, mahasiswa di berbagai bagian dunia telah mengambil peran penting dalam sejarah suatu negara. Miasalnya, di Indonesia pada Mei 1998, ribuan mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya. Orasi-Orasi yang menyorakkan "Hidup Mahasiswa" Berkumandang Di Berbagai Wilayah Negara Republik Indonesia. Itu Menandakan Suatu Perubahan Yang harus dilakukan dalam pemerintahan atas tuntutan dari mahasiswa/mahasiswi harus ada tanggapan.

Kita berbicara Dengan kalimat "Hidup Mahasiswa". bagi seluruh Masyarakat Indonesia tanpa terkecuali tentunya familiar mendengar kata ini. Apalagi bagi mahasiswa yang menjadi aktivis mahasiswa, tentunya kata ini sudah menjadi sahabat setia yang selalu ada dalam orasi-orasi dan karya tulisan mereka. Dari satu sisi, kata "Hidup Mahasiswa" ini menjadi satu pemantik semangat juang bagi mereka yang memahami bagaimana peranan mahasiswa itu sendiri. Namun, di sisi lain, dengan pergeseran nilai yang cukup jauh saat ini tentang mahasiswa itu sendiri, kata "Hidup Mahasiswa" ini hanya dijadikan sekadar formalitas atau main-main saja.

Memang ini hanya sekadar kata yang sering diucapkan oleh mereka mahasiswa yang mengaku sebagai aktivis. Namun sejatinya, kata ini bukanlah sekadar kata kosong yang tiada makna untuk diimplementasikan. Lebih parah lagi kalau kata ini hanya diartikan sebagai formalitas belaka untuk menyandang gelar sebagai aktivis. Sebenarnya, klaim bahwa yang berhak menyandang kata ini hanya aktivis mahasiswa yang ada di Organisasi Ke-Mahasiswaan seperti, BEM/LEM/LM/DEMA itu salah besar. Setiap mahasiswa di Indonesia berhak untuk menyandang dan memakai kata ini sebagai landasan gerakan yang mereka bangun. Setiap mahasiswa yang benar-benar bergerak untuk perbaikan negeri ini berhak untuk memakai kata ini. Setiap mahasiswa yang berjuang setulus hati untuk memberikan nilai hidup, berhak menyandang kata ini.

Kata "Hidup Mahasiswa" ini memiliki arti yang sangat fundamental yang mendeskripsikan karakter seorang mahasiswa yang sejati. Kata "Hidup" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti masih terus ada, bergerak, bekerja semestinya. Ketika dijadikan dalam satu susunan kata, kata hidup ini menjelaskan kata berikutnya yang digabungkan dalam satu frase. Ketika dihubungkan dalam frase, berarti frase ini mendeskripsikan suatu gerakan, bekerja semestinya dan membuat sesuatu menjadi hidup. Lalu, sesuatu apa yang kemudian dijadikan hidup, bekerja semestinya, dan untuk selalu ada ? kata pelengkap berikutnya, "Mahasiswa".

Kata "Mahasiswa" sendiri memiliki arti definitif sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi. Namun secara maknawi, mahasiswa bukan hanya orang yang belajar di perguruan tinggi saja. Terlalu sempit ketika mengartikan bahwa mahasiswa adalah entitas pelajar perguruan tinggi dan akan menimbulkan persamaan dengan siswa yang juga sebagai orang yang belajar di sebuah institusi pendidikan. Mahasiswa bukan sekadar kata biasa, titel, gelar, namun mahasiswa berarti sebuah strata sosial yang tinggi. Naiknya strata sosial berarti naiknya tanggung jawab yang diemban oleh pemiliknya. Bukan berarti hanya dijadikan sebagai kebanggaan, lalu bertindak bebas seenaknya, namun tanggung jawab yang diemban harus segera dilaksanakan.

Mungkin sudah banyak sekali tulisan yang dibuat untuk menyebutkan bagaimana seorang mahasiswa itu sesungguhnya, yaitu ketika di-resume akan muncul tiga peranan penting sebagai seorang mahasiswa. Dalam tulisan ini penulis tidak akan terlalu banyak membahas hal itu. Pada intinya ketiga peranan itu adalah mahasiswa sebagai Director of change, Social control, dan Iron stock bangsa di masa depan. Integrasi ketiga peranan inilah yang kemudian melahirkan seorang "Mahasiswa Sejati".

Kemudian kembali lagi pada gabungan keduanya, "Hidup Mahasiswa", yang berarti dapat disimpulkan bahwa tidak sekadar kata yang bermakna kosong, namun mengandung arti yang mendalam bagi mahasiswa. Frase kata ini kemudian mencoba memberikan pesan kepada setiap pendengarnya dan siapa saja yang mengaku memiliki frase ini untuk membuat mahasiswa itu benar-benar hidup. Hidup dalam apapun, hidup dalam berkarya, hidup dalam tatanan sosial, hidup dalam kehidupan bangsa dan negara, hidup dalam sisi akademik, dan hidup dalam apapun.

Kata "Hidup Mahasiswa" ini memiliki pesan fundamentalis kepada setiap mahasiswa untuk berjuang mewujudkan apa yang dimaksudkan sebagai kedaulatan mahasiswa. Kedaulatan mahasiswa berarti suatu kondisi dimana mahasiswa benar-benar sebagai motor hidup kemajuan bangsa. Bangsa yang maju merupakan bangsa yang unggul dalam dalam segala aspek kehidupan, baik riset, energi, ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, dan lainnya. Di sinilah mahasiswa dapat mengambil peranan untuk membuktikan dan menjaga peluang bahwa mahasiswa masih "Hidup". Di sinilah kemudian mahasiswa membuktikan kontribusi nyata mereka dalam memajukan bangsa.

Sebagai mahasiswa tentunya sudah tidak perlu lagi untuk memikirkan terlalu banyak soal diri sendiri. Ketika kita sudah mengazamkan diri masuk ke dalam dunia yang disebutkan sebagai mahasiswa, maka kita sudah mengazamkan diri kita sendiri untuk orang lain, yaitu bangsa dan negara. Yang artinya adalah totalitas memberikan segenap kemampuan untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Mahasiswa merupakan penggerak, motor, dan pendobrak peradaban dengan idealisme tinggi yang dimilikinya. Idealisme, inilah kekuatan utama mengapa mahasiswa sangat erat dengan perubahan.

Pada akhirnya, kata "Hidup Mahasiswa" ini bukanlah sekadar kata formal saja, namun lebih dari itu mengandung pemaknaan yang sangat fundamental bagi seorang mahasiswa. Tidak ada seorangpun yang berhak memakai kata ini, kecuali mereka yang benar-benar bergerak dan berjuang untuk membuat mahasiswa benar-benar "Hidup". Tidak peduli mereka yang menjadi aktivis, atau mereka yang menjadi pasivis. Apapun gerakan yang mereka bangun untuk perubahan ke arah perbaikan bersama, mereka berhak memiliki kata ini karena perjuangan sejati akan muncul ketika setiap langkah benar-benar dimaknai dan dijalani setulus hati dengan integritas dan dedikasi yang tinggi untuk perubahan ke arah perbaikan.

Kebohongan-Kebohongan Dari Seorang Ibu Yang Tidak Kita Sadari

Pada Dasarnya Seorang ibu Lebih Sering mengatakan Kebohongan Terhadap Anak Dari Pada Seorang Ayah. Kebohongan-Kebohongan yang sering di ungkapkan seorang ibu memiliki Dasar dan nilai yang mungkin tidak akan terhitung nilainya bagi kita seorang anak.

Mungkin ada beranggapan bahwa selama ini seorang ibu selalu jujur disetiap perkataan kepada seorang anaknya, dan jauh dari pikiran anda, kebohongan yang sering dikatakan seorang ibu tersebut bukanlah semata-mata membuat penyesatan atau penyalah artian kepada si anak.

Nah, Apa Yang pernah anda dengarkan dari seorang ibu jika Seketika anda Merasa menginginkan sesuatu yang tanpa anda sadari bahwa seorang ibu melakukan sesuatu demi mendapatkan yang anda inginkan dan utamanya membahagiakan anda dengan mengucapkan suatu kebohongan.

Agar Anda Mengetahui Kebenaran tentang Kebohongan yang sering dilakukan oleh seorang ibu, inilah yang perlu anda ketahui dan renungkan, mungkin suatu saat jika anda menjadi seorang ibu, anda juga akan melakukan kebohongan-kebohongan ini.

Inilah Fakta-fakta Kebohongan yang dilakukan ibu yang patut anda ketahui :
  1. Saat Makan. Pada saat makan, Makannan yang tersedia sebenarnya tidak mencukupi atau bisa dikatakan hanya cukup untuk anda, tetapi seorang ibu akan berbohong dan memberikan makannan itu seutuhnya kepada anda sambil berkata, "Cepatlah Makan Nak, Ibu Tidak Lapar".
  2. Menu Makanan. Saat Menu makan anda hanya tersisa sepotong daging, Ibu Akan Menyisihkannya hanya Untuk anda sambil berkata "Ini Daginya nak, Makanlah.. Ibu tidak suka Daging".
  3. Saat Anak Sakit. Pada Saat Sang Anak Sakit, Ibu akan senantiasa menjaganya dengan penuh harapan untuk kesembuhan anaknya walaupun harus tidak tidur sambil berkata, "Tidurlah nak.. Istirahatlah, Ibu Belum mengantuk.."
  4. Saat Anak Sudah Bekerja. Pada Saat Anak Sudah Bekerja dan Ingin Memberikan sedikit Rejekinya kepada ibu, Ibu akan berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak.. Ibu Masih Punya Uang".
  5. Setelah Anak Sukses. Pada saat Seorang Anak Sudah Sukses dan sudah memiliki Segalanya, Rumah, Mobil, dll.. dan sang Anak ingin mengajak Ibu yang tinggal sendiri dirumahnya untuk tinggal bersamanya. Tetapi Ibu Akan Berkata "Tidak nak, Ibu Nyaman Tinggal di rumah tua ini".
  6. Saat Ibu Sakit pada masa Tuanya. Pada saat itu Sang ibu Sakit karena usia lanjut, dan sorang anak tidak ingin melihat penderitaan yang dialami ibunya sambil menangis. tetapi seorang ibu akan tersenyum dan berkata "Jangan Nangis Nak.. Ibu Tidak apa-apa".
Dan yang Terakhir yang mungkin semua akan tau tentang kebohongan seorang ibu untuk anaknya.

Jika anda Seorang anak yang merasa Sudah Dewasa, Sudah Mapan, Sudah Berhasil, tetapi dimata seorang ibu kita tetap masih Anak Kecilnya, yang ingin selalu dibelanya, yang ingin selalu diperjuangkannya, yang ingin selalu diasuhnya, Selalu Dikwatirkannya. Tetapi, Seorang ibu tidak ingin melihat anaknya mengkwatirkan dirinya.

Begitu Besar Kasih mu Kepada Ku, Susah, Sakit, Derita yang ibu hadapi hanya untuk membahagiakan ku. kebohonganmu Merupakan Suatu Berkat bagiku, Ibu.. Engkaulah Malaikat Nyata di Kehidupanku. I love you Mother..Thanks for everything on My Life...

Download RPP Tematik Berkarakter Kelas 1 SD-M1

Buat Para Bapak Guru Dan Ibu Guru, Sebagai Bahan Rencana Pelaksanaan Pembelajar Terhadap Murid/Siswa SD untuk Kelas 1SD/M1, Disini Saya Ingin Berbagi RPP "Tematik Berkarakter" yang dapat Langsung Bapak guru dan Ibu Guru Download Secara Gratis.

Perlu sedikit saya Jelaskan Tentang Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajar ini terhadap Para Pembaca, Mungkin Para Bapak guru dan Ibu Guru Sudah pada Mengerti, Tapi sebagian Para Pembaca yang ingin memahami tentang Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini juga perlu di jelaskan, agar Lebih Memahami Makna dan Arti Dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Atau biasa disebut dengan RPP ini.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau biasa disingkat dengan RPP adalah merupakan Rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk menecapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan di jabarkan dalam silabus. mungkin Segitu dulu Secara Singkat Saya Jelaskan Tentang RPP ini, Jika Anda Ingin Mengetahui Lebih Detail dan Jelasnya, Anda Bisa Baca Dipostingan Seblumnya, "Pengertian Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran."

Kepada Bapak Guru dan Ibu Guru Yang Ingin Mendownload RPP Tematik Berkarakter Kelas 1 SD/M1, Bisa Langsung Mendownload nya Dibawah Ini, Perlu Diketahui untuk Membaca Cara Mendownloadnya Dibawah.
Download RPP
HOW TO DOWNLOAD:
For Materials Silabus you want to Download, Right click on your mouse to the download page opens in a new tab. Once the new tab opens the page Adf.ly Wait time is running until the Text SKIP AD like the picture you see below,
Looks like the text after the picture, then click SKIP AD text, then you will be redirected to a page to download like the picture below,
Then click Download and Insert Code Verificationnya, and then click Download.

Mengenal 5 Sifat dan budaya Seorang Guru

Budaya Sekolah memiliki bentuk-bentuk budaya tertentu dan salah satunya adalah bentuk budaya guru yang menggambarkan tentang Karakeristik pola-pola hubungan guru di sekolah. Hargreaves (1992) telah mengidentifikasi Lima (5) bentuk Budaya Guru, yaitu :
  1. Individualism
  2. Balkanization
  3. Contrived Collegiality
  4. Collaboration dan
  5. Moving Mosaic
  1. Individualism - Budaya dalam bentuk ini ditandai dengan adanya sebagian besar guru bekerja secara sendiri-sendiri (Soliter), mereka menjadi tersisolasi dalam ruang kelasnya, dan hanya sedikit kolaborasi, sehingga kesempatan pengembangan profesi melalui diskusi atau sharing dengan yang lain menjadi sangat terbatas 
  2. Individualism - Budaya dalam bentuk ini ditandai dengan adanya sebagian besar guru bekerja secara sendiri-sendiri (Soliter), mereka menjadi tersisolasi dalam ruang kelasnya, dan hanya sedikit kolaborasi, sehingga kesempatan pengembangan profesi melalui diskusi atau sharing dengan yang lain menjadi sangat terbatas 
  3. Balkanization - Bentuk budaya yang kedua ini ditandai dengan adanya sub-sub kelompok secara terpisah yang cenderung saling bersaing dan lebih mementingkan kelompoknya daripada mementingkan sekolah secara keseluruhan. Misalnya, hadirnya kelompok guru senior dan guru junior atau kelompok-kelompok guru berdasarkan mata pelajaran. Pada budaya ini, komunikasi jarang terjadi dan kurang adanya kesinambungan dalam memantau perkembangan perilaku siswa, bahkan cenderung mengabaikannya 
  4. Contrived Collegiality - Bentuk budaya yang ketiga ini sudah terjadi kolaborasi yang ditentukan oleh manajemen, misalnya menentukan prosedur perencanaan bersama, konsultasi dan pengambilan keputusan, serta pandangan tentang hasil-hasil yang diharapkan. Bentuk budaya ini sangat bermanfaat untuk masa-masa awal dalam membangun hubungan kolaboratif para guru. Kendati demikian, pada buaya ini belum bisa menjamin ketercapaian hasil, karena untuk membangun budaya kolaboratif memang tidak bisa melalui paksaan 
  5. Collaboration - Pada budaya inilah guru dapat memilih secara bebas dan saling mendukung dengan didasari saling percaya dan keterbukaan. Dalam budaya kolaboratif terdapat saling keterpaduan (intermixing) antara kehidupan pribadi dengan tugas-tugas profesional, saling menghargai, dan adanya toleransi atas perbedaan 
  6. Moving Mosaic - Pada model ini sekolah sudah menunjukkan karakteristik seperti apa yang disampaikan oleh Senge (1990) tentang "Learning Organisation". Para guru sangat fleksibel dan adaptif, semua guru mengambil peran, bekerja secara kolaboratif dan reflektif, serta memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Jenjang Pendidikan Keperawatan Serta Fungsi dan Gelarnya

Lembaga Pendidikan Di indonsia Termasuk Salah Satu Pendidikan yang memakan waktu cukup lama, Tidak Cukup Hanya Disekolah TK, SD, SMP dan SMA. Setelah Selesai atau tamat dari SMA, itu belum cukup bagi kita untuk mengenal dan menjalani pendidikan dan jenjang pendidikan tersebut bukan berarti akan menjamin bagi kita memperoleh pekerjaan.
Untuk Keperawatan, Pendidikan dikategorikan dari SPK (SMK), D1, D3, D4, S1, S1 Profesi, S2, S2 Profesi, PROFESSOR.

Untuk Mengetahui Lebih Jelas Tentang Jenjang Pendidikan Keperawatan serta Fungsi dan Gelar yang akan diperolehnya, mari kita simak penjelasan berikut dibawah ini.

1. SPK atau SMK atau D1 Keperawatan
Dalam Hal ini masih di perdebatkan bahkan beberapa ada yang sudah di gantikan menjadi SMK Keperawatan atau SMK Kesehatan. Mereka mempelajari pelajaran umum seperti Layaknya SMA atau SMU tetapi ada tambahan Materi saat pembelajaran yaitu KEPERAWATAN. Mereka belajar konsep penyakit, KDM,dsb. Sebelum tahun 2000–an Lulusan SPK/SMK ini masih di daya gunakan di rumah sakit, Bahkan di beberapa rumah sakit masih ada yang SPK Keperawatan bahkan menjadi senior ini.
Untuk saat ini Lulusannya di daya gunakan menjadi NURSE aids atau Assisten Perawat. Beberapa Rumah sakit untuk alasan Cost effective masih menggunakan jasa SPK atau SMK Keperawatan bahkan Homecare juga menjadi peminat no.1 dengan alasan cost effective ini. Penjurusan ini pun masih dalam Perdebatan di Kalangan KLINISI Keperawatan.

2. D3 atau D4 Keperawatan
Untuk saat ini menjadi Primadona di kalangan umum buat mereka yang ingin menuntut Ilmu Keperawatan. Bagaimana tidak, Lahan Kerja yang banyak dan kesempatan untuk bekerja yang besar dijadikan alasan mereka yang ingin menggeluti bidang keperawatan (walaupun gajinya tidak Jelas). Dikarenakan sesuatu Hal Maka Jenjang pendidikan ini tidak dapat Menjadi Kepala Ruangan, Apalagi untuk rumah sakit berstandar JCI atau type Rumah sakit A, Paling hanya sebagai Koordinator perawat dan beberapa sertifikat mesti di punyai saat ingin melamar kerja.

3. S1 Keperawatan + Ners
S1 Keperawatan dan Profesi Ners adalah hal yang paling banyak ditanya, Bagaimana bisa S1 keperawatan tanpa Ners, lalu apa Fungsinya. Jika kamu yang sudah menempuh jenjang S1 Keperawatan lalu bercita-cita bekerja di rumah sakit, Mungkin itu hanya mimpi. Di karenakan S1 keperawatan harus melengkapi diri dengan profesi sebagai syarat bekerja sebagai KLINISI atau Rumah Sakit. Pasalnya NERS atau Professi itu adalah Acuan untuk bekerja di Rumah Sakit. KOMPETENSI yang di dapat saat NERS adalah nilai baku yang di gunakan nanti saat Berpraktik Sebagai Klinisi, baik di Rumah Sakit ataupun Perusahaan Berkelas International.
Lalu Jika kamu hanya S1 Keperawatan tanpa NERS apakah bisa Bekerja??
Tentu Bisa.. Tetapi tidak sebagai Klinisi atau yang biasa merawat Pasien tetapi lebih ke arah Managerial, Assurance, Kantor,etc. Yang pastinya bukan untuk merawat pasien, Kecuali Klinik yang kecil-kecilan yang biasanya tidak di tanya soal Professi Ners.

4. S2 Keperawatan dan Professi
Apa yang di pelajari adalah pemantapan dan penambahan ILMU lain saat menempuh jalur S1 keperawatan. Mereka yang menempuh S2 Keperawatan bisa mencapai karir ke MANAGERIAL atau DOSEN, CONSULTANT NURSE, Kepala Bidang Keperawatan Atau Memimpin sekelas PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), Atau membidangi urusan medis di jalur independent atau anggota dewan,etc.

5. PROFESSOR
Biasanya menempuh pendidikan di sertai Riset atau Penelitian yang nantinya di gunakan kemahslatan ilmu Keperawatan. Professor biasanya diberikan sebagai gelar bagi mereka yang sudah berjasa dalam bidang reset dan ilmu pengetahuan Khususnya dalam bidang keperawatan.