Makalah Sejarah dan Perkembangan Hukum Adat Indonesia dari masa kemasa

Tahun 1965 adalah suatu tahun dimana masyarakat kita mengalami pergeseran kekutan dalam bidang politik. Pergeseran kekuatan politik tersebut mempunyai hubungan dengan persoalan memahami pancasila dan UUD 1945.

Di dalam bidang Hukum hal itu melahirkan suatu persoalan tentang bagaimana melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dan bagai mana mewujudkan kepastian dan keserasian hukum serta kesatuan tafsiran dan pengertian mengenai pancasila beserta pelaksanaan UUD 1945.

Jawaban terhadap persoalan itu dikeluarkan ketetapan MPRS No. XX Tahun 1966 yang isinya menegaskan bahwa sumber segala hukum ialah Pancasila yaitu Pandangan Hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang meliputi suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia.
Pendirian yang dikemukakan oleh MPRS didalam tahun 1966 diatas adalah tidak lain dan apa yang dikemukakan secara jelas di dalam hukum asli dari bangsa Indonesia, yang lahir dari pandangan hidup dan budaya kita.
Ketetapan MPRS No.XX Tahun 1966 itu tidak lama berlakunya, karena di dalam tahun 1973 keluar lagi ketetapan MPR No. IV Tahun 1973, mengenai soal hukum nasional ditegaskan pula bahwa hukum dalam Negara hukum kita “adalah berdasarkan atas landasan sumber tertib hukum Negara yaitu cita-cita hukum serta cita-cita moral yang luhur yang meliputi suasana jiwa serta watak dari Bangsa Indonesia yang didapatan dalam Pancasila dan UUD 1945”.
Di dalam membina terdapat intruksi yang tegas pula yaitu “harus mampu mengarahkan dan menampung kebutuhan-kebutuhan hukum sesuai dengan kesadaran hukum rakyat yang berkembang kearah modernisasi….”.
Pada tanggal 15-17 Januari 1975 BPHN bekerja sama dengan Fakultas Hukum UGM mengadakan seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional.

Seminar ini antara lain menyimpulkan tentang hukum adat sebagai berikut :
a. Bahwa pengertian Hukum Adat adalah “Hukum Indonesia Asli” yang tidak tertulis dalam bentuk perundang-undangan RI, yang disana sini mengandung Unsur Agama.
b. Bahwa Hukum Adat merupakan salah satu sumber yang penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi pembagunan hukum Nasional.
c. Bahwa Kondifikasi dan Unifikasi Hukum dengan menggunakan Bahan-bahan dari Hukum Adat, hendaknya dibatasi pada bidang-bidang dan hal-hal yang sudah mungkin dilaksanakan pada tingkat nasional.
d. Bahwa hendaknya Hukum Adat Kekeluargaan dan Kewarisan lebih di kembangkan kea rah Hukum yang bersifat Bilateral/Parental yang memberikan kedudukan yang sederajat antara Pria dan Wanita.
e. Bahwa Penelitian-penelitian Hukum Adat seyogyanya memprioritaskan indentifikasi dan inventarisasi Hukum Adat Masyarakat-masyarakat setempat, untuk kepentingan pembinaan hukum nasional maupun untuk kepentingan pelaksanaan penegakan hukum dan pendidikan hukum.

Didalam GBHN Tahun 1978 pembangunan sector hukum antara lain :
a. Pembangunan hukum berlandaskan sumber tertib hukum “sumber tertib hukum seperti terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945”.

Download Makalah komplite : DISINI

Memahami Pasar Oligopoli dengan Deskripsi dan Ciri Pasar

Oligopoli adalah salah satu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen atau sedikit saja yang menjual produk-produk yang identik atau yang mirip satu sama lain.

Ciri Pasar Oligopoli yang utama adalah hanya terdapat sedikit perusahaan di pasar, misalnya pasar minyak dunia diisi oleh Negara timur tengah saja, pasar jasa sambungan telepon seluler di Indonesia hanya diisi oleh Telkomsel, Indosat, Pro-XL, Axis, dan Esia.

Karena sedikitnya pemain dalam pasar ini, sifat yang paling mencolok yang timbul adalah kuatnya tarik menarik antara keinginan kerja sama dan kepentingan sepihak diantara perusahaan yang ada dipasar. Misalnya, Telkomsel berkeinginan untuk kerja sama dengan indosat dalam menetapkan tarif percakapan disiang hari agar harga yang diterima kedua belah pihak bisa lebih tinggi dari pada harga yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan sehingga kuntungan bisa lebih tinggi. Keinginan ini mungkin saja tidak menarik bagi indosat karena indosat merasa lebih baik menetapkan tariff sendiri saja karena bisa lebih fleksibel dalam menetapkanya secara sendiri-sendiri.

Ciri Lain adalah adanya ketegaran harga. Ketegaran harga terjadi bila perusahaan saingan menurunkan harga produknya. Misalnya PT.Telkomsel menurunkan biaya SMS, dari Rp.350 menjadi Rp.150. tindakan ini akan diikuti oleh indosat dengan turut menurunkan biaya SMS. Hal ini karena indosat khawatir jika tidak menurunkan biaya yang sama pelanggan akan berpindah ke telkomsel. Namun, apabila PT. Telkomsel menaikkan biaya SMS dari Rp.350 menjadi Rp.500 Indosat tidak akan ikut menaikkan biaya yang sama karena berharap mendapat pelanggan baru yang pindah dari telkomsel. Jadi harga dalam pasar oligopoly bersifat tegar untuk naik, tetapi tidak tegar untuk turun.

Cirri berikutnya adalah adanya kartel. Dalam pasar oligopoly dimungkinkan untuk melakukan kartel, yaitu dua atau lebih perusahaan yang sejenis bergabung menjadi satu sehingga membentuk monopoli. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam kasus duopoli.

Ciri terakhir dari pasaroligopoli adalah adanya kepemimpinan harga. Biasanya hal ini terjadi jika ada salah satu perusahaan besar bertindak sebagai pemimpin dan perusahaan kecil lainnya menjadi pengikut saja.

Kebaikan dan Keburukan dari Pasar Oligopoli

Kebaikan Pasar Oligopoli antara lain sebagai berikut :
a. Efisiensi. Terkadang dipasar hanya dibutuhkan sedikit perusahaan saja sehingga perusahaan lain hanya akan mempersengit persainan sehingga menaikkan biaya produksi. Misalnya dalam pasar pesawat terbang hanya terdapat boeing dan air bus.
b. Karena yang terlibat di pasar hanya sedikit perusahaan, jika mereka brsaing akan lebih menguntungkan konsumen dari segi harga dan mutu produk karena jika salah satu perusahaan tersebut menaikkan harga, pelanggannya langsung berpindah keperusahaan pesaing.

Sedangkan untuk keburukan dari Pasar Oligopoli adalah sebagai berikut :
a. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar sehingga sangat sulit untuk memasuki pasar.
b. Dalam pasar mungkin saja terdapat perusahaan yang memegang hak paten atas sebuah produk sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk memproduksi produk yang sama.
c. Beberapa perusahaan dalam pasar mungkin telah memiliki pelanggan atau konsumen yang setia sehingga perusahaan lain sulit untuk menyaingi perusahaan tersebut.
d. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar.
e. Kemungkinan terjadi collusion (Kolusi) antara perusahaan di pasar sehingga membentuk monopoli dan merugikan masyarakat.

Transaksi Perusahaan Dagang dengan Purchases Return And Al-Lowances

Barang Dagang yang dibeli adakalanya tidak sesuai dengan pesanan atau dalam keadaan cacat atau rusak sehingga terpaksa harus dikembalikan. Pengembalian barang dagangan ini mengurangi jumlah utang jika pembelian dilakukan secara kredit. Dalam keadaan tertentu mungkin saja pengurangan utang tidak diimbangi dengan pengembalian barang karena pertimbangan biaya pengembalian lebih besar dari harga barang atau factor lain.

Jika pengembalian barang atau permintaan harga terjadi, pembeli harus membuat bukti pencatatan berupa nota debet atau debet memo kepada penjual.

Pencatatan nota debat oleh pembeli akan dicatat pada akun utang dagang sebelah debat, sedangkan retur pembelian dan pengurangan harga sebelah kredit.
Tgl 9maret 2012 Dikirim nota debat No. 105 kepada took Sejahtera atas
pengembalian barang karena rusak seharga Rp. 25.000,00.

Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Retur pembelian dan potongan harga dengan cara pencatatan.

Sistem Ekonomi Pasar atau Kapitalis

Dalam "System Ekonomi Pasar", masalah Ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme Pasar Individu dan Perusahaan membuat keputusan mengenai Produksi dan Konsumsi. System harga, system pasar, system keuntungan dan kerugian, serta perinsip insentif dan imbalan, merupakan kunci untuk menjawab persoalan apa, bagaimana, serta untuk siapa barang dan jasa didistribusikan.

Permasalahan komoditi apa dan berapa yang harus diproduksi, diserahkan kepada pasar. Perusahaan senantiasa memproduksi berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat dan mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi perusahaan. Misalnya, masyarakat membutuhkan baju hangat dan musim hujan, perusahaan akan memproduksinya. Berapa jumlah baju hangat yang harus di produksi dan dengan kualitas yang bagaimana bergantung pada kemampuan masyarakat atau daya beli konsumen. Masalah tersebut akan dipecahkan melalui mekanisme pasar.

Persoalan bagaimana cara memproduksi, perusahaan akan memilih cara produksi yang paling hemat dan efisien. Cara produksi yang paling hemat atau efisien adalah cara produksi yang mengeluarkan biaya rendah. Misalnya, 1.000 potong baju hangat dalam seminggu dapat dihasilkan oleh dua cara. Cara pertama, dengan menggunakan 10 orang tenaga kerja dan 5 mesin jahit. Cara kedua, dngan 7 tenaga kerja dan 7 mesin jahit. Apabila cara pertama ternyata lebih murah, perusahaan harus memilihnya sebagai cara produksi yang paling efisien. Namun demikian, system kapitalisme atau system pasar secara murni sekarang tidak ada lagi.

Didalam "System Ekonomi Kapitalis atau Pasar Pemerintah" memiliki tiga fungsi utama, yaitu :
  1. Pemerintah meningkatkan efisiensi dengan menciptakan persaingan dan mengendalikan eksternalitas seperti polusi dan menyediakan barang-barang public.
  2. Pemetinyah memajukan keadilan dengan menggunakan pajak dan program-program pengeluaranya untuk mendistribusikan kembali pendapatan kepada kelompok-kelompok khusus.
  3. Pemerintah membantu pengembangan stabilitas dan pertumbuhan makro ekonomi, mengurangi pengangguran, dan inflasi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fisikal dan kebijakan moneter.

Pembagian Ilmu Ekonomi dan perbedaan Ekonomi Mikro dengan Ekonomi Makro

Menurut Alferd W. Stoner dan Douglas C. Hague ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :

A. Descriptiv Economics (Ilmu Ekonomi Deskriptif)
Ilmu ekonomi ini mengumpulkan semua kenyataan yang penting tentang pokok pembicaraan (topic) yang tercantum, misalnya system pertanian di bali, atau industri katun di India.

B. Economic Theory (ilmu Ekonomi Teori atau Teori Ekonomi)
Ilmu ekonomi ini memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang cara suatu system ekonomi bekerja dan cirri-ciri yang penting dari system tersebut. Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi ilmu mikro dan ilmu ekonomi makro.

C. Applied Economics (Ilmu Ekonomi Terapan)
Ilmu ekonomi ini mencoba mempergunakan kerangka dasar umum dan analisa yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif.

Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro

Ilmu ekonomi dibagi dalam dua subbidang yang luas, yaitu ilmu ekonomi mikro (microeconomics) dan ilmu ekonomi makro (macroeconomics). Ilmu ekonomi mikro adalah kajian tentang bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar tertentu. Ilmu ekonomi mikro membahas misalnya bagaimana suatu rumah tangga mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan. Pakar-pakar ilmu ekonomi mikro biasanya membahas akibat yang ditimbulkan oleh suatu kebijakan terhadap rumah tangga perusahaan atau individu. Misalnya efek yang ditimbulkan oleh kebijakan wajib belajar pada pendapatan tenaga kerja.

Ilmu ekonomi makro adalah kajian tentang gejala atau fenomena perekonomian secara luas. Ilmu ekonomi makro membahas perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro membahas tentang produksi secara keseluruhan, bukan lagi per perusahaan seperti ekonomi mikro. Dalam membahas perekonomian secara keseluruhan, ekonomi makro memusatkan perhatian pada kebijakan ekonomi dan variable-variable yang mempengaruhinya. Misalnya ekonomi makro membahas tingkat pengangguran secara nasional, tingkat pendapatan nasional, dan tingkat inflasi nasional.

Perbedaan Ekonomi Mikro dengan Ekonomi Makro

Dari pengertian dan contoh yang telah diberikan diatas dapat disimpulkan perbedaan antara ekonomi mikro dengan ekonomi makro.

Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ekonomi mikro membicarakan bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, sedangkan ekonomi makro membicarakan bukan hanya rumah tangga dan perusahaan, tetapi perekonomian secara keseluruhan.
2. Ekonomi mikro merupakan bagian dari berbagai variable ekonomi makro seperti konsumsi, tabungan, dan pendapatan. Artinya jika ekonomi mikro membahas pendapatan suatu perusahaan tertentu, ekonomi makro malah membahas pendapatan perusahaan secara nasional dalam perekonomian.
3. Ekonomi Mikro berkaitan dengan aliran barang dan jasa dari perusahaan atau produsen ke rumah tangga atau konsumen, aliran factor produksi dari rumah tangga ke perusahaan serta penentuan harga barang dan jasa tersebut, baik sebagai factor produksi maupun sebagai barang konsumsi.

Bila ditinjau lebih jauh, sesungguhnya pusat perhatian dari ekonomi mikro adalah pada sector perusahaan, yaitu bagaimana cara perusahaan memperoleh laba dalam memproduksi barang dan jasa. Laba merupakan salah satu tujuan perusahaan. Dalam usaha memperoleh laba tersebut perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu barang apa yang akan dihasilkan, berapa jumlahnya dan dijual pada harga berapa.

Pengertian Konsumsi Pada kehidupan sehari-hari dalam kegiatan Ekonomi

Gambar. Ilustrasi
Konsumsi
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah konsumsi biasa dikaitkan dengan makanan dan minuman yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu. Contohnya untuk menyelenggarakan pesta perkawinan, widyawisata, atau kegiatan lain bias dibentuk seksi konsumi yang bertugas mengurus makanan dan minuman.

Dalam ilmu ekonomi, pengertian konsumsi tidak hanya terbatas pada persoalan makan dan minum, tetapi menyangkut semua kebutuhan hidup dimasyarakat, baik itu kebutuhan jasmani maupun rohani.

a. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti kita ketahui, kebutuhan hidup dimasyarakat sangat beraneka ragam misalnya kebutuhan makan, minum, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut diperlukan barang dan jasa.

b. Ciri Barang Konsumsi
Untuk memahami pengertian barang konsumsi dapat kita ikuti beberapa uraian berikut.

1. Barang yang dikonsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia penggunaan tanah, udara, dan sinar matahari, dan lain-lain pemberian alam tidak termasuk dalam pengertian konsumsi.
2. Barang yang dikonsumsi ditujukan langsung utuk memenuhi kebutuhan hidup. Penggunaan cangkul, gergaji, mesin, bangunan kantor, dan barang modal lainnya pada hakikatnya ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa sehingga tidak dapat dimasukkan dalam pengertian konsumsi.
3. Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi.

Dari pengertian barang konsumsi diatas, maka barang-barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup disebut barang konsumsi. Barang semacam itu dapat dibedakan menjadi dua macam.

1. Barang yang dapat dipakai sekali saja, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan.
2. Barang yang dapat dipakai beberapa kali, seperti pakaian, perabot rumah, dan kenderaan. Barang-barang semacam itu mengalami penyusutan secara berangsur atau kegunaanya makin berkurang sehingga akhirnya tidak dapat dipakai lagi.

c. Tujuan Kegiatan Konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Hal itu berarti, bahwa penggunaan barang diluar tujuan tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai kegiatan konsumsi. Misalnya suatu kenderaan dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup pemiliknya atau disewakan kepada orang lain.
Apabila digunakan sendiri oleh pemiliknya, kenderaanitu merupakan barang konsumsi. Akan tetapi, kalau disewakan kenderaan itu bukan merupakan barang konsumsi.

Kasus seperti kenderaan diatas dapat terjadi pada rumah, perabot, alat pesta, atau barang lain yang disewakan dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam hal demikian, barang-barang tersebut merupakan sarana produksi atau barang modal.

d. Perilaku konsumen dalam konsumsi.
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku pada umumnya dimotivasi oleh suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertetu. Motivasi orang-orang trgantung pada kekuatan-kekuatan motif-motif mereka. Pada dasarnya, motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan merupakan alasan-alasan yang melandasi perilaku.

Kebutuhan ataupun keinginan setiap orang sangat banyak. Apabila dihitung tidak akan habis-habisnya. Oleh karena itu, dalam hidup individu selalu dihadapkan dengan berbagai alternatif pilihan dan harus selalu melakukan pilihan sehubungan dengan sumber daya yang tersedia terbatas.

Konsep pilihan merupakan perilaku konsumen yang mendasar. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa pada umumnya konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan yang maksimal dari pemakaian benda. Kepuasan atau utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seorang atau ukuran kepuasan yang diterima dari pengguna barang atau jasa.

Karena berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barang dan jasa, utilitas sering disebut sebagai nilai guna. Setiap konsumen mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda, namun setiap orang akan berusaha mencapai kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
Teori perilaku konsumen memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna atau pendekatan cardinal dan pendekaran kurva indiferen atau pendekatan ordinal.

Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern


Para ahli Ekonomi Modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.

A.Barang dan Jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak ? (what and how much ?).
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaanya bersifat alternative, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi. Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat tentunya yang dipandang paling menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.

B. Bagai Mana cara memproduksi ? (How?)
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengkombinasikan factor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.

C. Untuk Siapa Barang dan Jasa Dihasilkan ? (for whom?)
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda ?

Apakah barang/jasa hanya untuk orang kaya saja ? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil ? haruskah gaji para menejer sepuluh kali lipat dari gaji buruh ? Apakah proyek mobil murah perlu dilaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah dapat mengkonsumsinya ?
Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang/jasa diproduksi.

Ketiga masalah di atas yaitu what, how dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kait-mengaitkan satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap Negara, baik Negara sedang berkembang maupun Negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama.

Masalah pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik


Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas muncullah masalah pokok ekonomi.

Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonom klasik dan ekonom modern.

Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang kemakmuran mnunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat.

Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu :

A. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersedia pun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut diatas tidak lain karena heterogennya masyarakat.
Dengan demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.

B. Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ketangan konsumen dan tidak tertimbun di produsen.

C. Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didstribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehigga proses konsumsi tidak berjalan sebagai subjek ekonomi.

Riwayat Adam Smith sebagai tokoh yang berperan dalam perkembangan Ekonomi

Gambar. Adam Smith
Biography Adam Smith
Adam smith anak seorang pegawai negeri, lahir di kirkcaldy, dekat Edinburgh. Adam smit merupakan Bapak Aliran Klasik. Dalam bukunya yang terkenal “The Wealth of Nation’s (1776, bertepatan dengan berdirinya Negara Amerika Serikat ) smit menjelaskan apa yang sejak dulu menjadi masalah pokok ekonomi, yaitu bagaimana meningkatkan kekayaan/kemakmuran suatu Negara dan bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan.

Menurut smith, satu-satunya sumber kekayaan suatu Negara adalah produksi. Artinya, semakin banyak produksi akan semakin kaya/makmur suatu Negara. Produksi yang semakin banyak dapat diciptakan melalui spesialisasi kerja dapat meningkatkan produksi. Sebuah konsep yang melampaui zaman.
"Sumber : Lima puluh pemikir Ekonomi Dunia"

Adapun Masalah-Masalah Pokok Ekonomi dapat dibagi menjadi :
1. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu :
a. Masalah Produksi
b. Masalah Distribusi
c. Masalah Konsumsi

2. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern.
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.
a. Barang dan Jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak ?(what and how much ?)
b. Bagai Mana cara memproduksi ? (How?)
c. Untuk Siapa Barang dan Jasa Dihasilkan ? (for whom?)